Sabtu, 17 Oktober 2015

Malam Blak_Blakan #2

#Day13 #BBKU

Hello gaess...
Hari ini aku akan melanjutkan menulis secara blak-blakan soal kisah di pertemukannya cinta sejati, antara Lelaki dalam Eps. "MemilikiNya? Bukan Mustahil !! dengan Painem Si Gadis cantik penjual jamu, Eh #TutupMulut..

Masih dalam Episode minggu ceria,
Pagi itu area GSP UGM sudah ramai oleh manusia-manusia pencari keringat atau hanya sekedar cuci mata saja. Aku dan lelaki itu mencoba berlari 3 kali putaran, namun si Painem tidak ikut, ia hanya duduk termenung sambil memainkan gadget kesayangannya di depan tangga GSP. Kurang lebih membutuhkan waktu 20 sampai 30 menit untuk mengitari gedung GSP sebanyak 2 kali putaran. Aku lihat wajah si Painem pucat, mungkin dia keluwen (Baca: Lapar) atau sakit beneran.

Kemudian, kami bertiga beranjak menuju sunmor untuk sekedar mencari sarapan pagi, selebihnya mungkin mencari barang-barang murah ala kebutuhan anak kost. Soto padang, itulah menu yang kami pilih, rasa kuah yang asin mirip dengan keringat yang terus menetes membasahi tubuhku. Atau mungkin keringatku ini yang masuk ke dalam mangkok soto. Ah entahlah...Lelaki itu lama kelamaan melirik-lirik si Painem yang notabene dari awal pertemuan diam tanpa kata. Mungkin karena dulu 1 kampus, membuatnya memberanikan diri untuk sekedar tanya aktivitas sehari-hari.

1 Jam kemudian kami berpisah, namun aku masih harus mengantar si Painem ke kosannya. 30 Menit kemudian, xiaomi.ku berbunyi "kriiiiiiiiing..." itu tandanya ada pesan whatsapp dari laki-laki..kalau perempuan "Fiiiuuuwiiit....". Ia menagih janjinya kepadaku, bahwasannya aku pernah berjanji akan mengenalkan seorang gadis tanpa kriteria apapun, artinya dia mau apa adanya secara fisik maupun materi. Isi pesannya seperti ini "Bas, koyok'e aku ndisek pernah ngakon awakmu ngenalne cewek seng ndue tindik neng irung? kwi to bocahe"(Bas, sepertinya aku dulu pernah menyuruhmu mengenalkan perempuan yang mempunyai tindik di hidung? itu ya anaknya). Dengan kaget sekaligus tertawa (Sepertinya dia sedang kasmaran) terbahak-bahak aku mencoba menjawabnya"Iyo Bam....". jawabku. "Aku njaluk nomere? oleh gak? dia memohon"

Aku tidak lantas menjawabnya, soalnya si Painem masih bersamaku dan sedang diskusi mengenai tugas kuliah. Tetapi, pada waktu pulang aku ngomong sama si Painem bahwa lelaki yang tadi berolahraga sama kita meminta nomornya, Painem pun mengiyakannya. Hari demi hari, kabar bahagianya si Painem sampai di telingaku. Maklum, ia sering bercerita tentang Lelaki itu pada akhir-akhir ini, dan Aku sebagai temannya hanya jawab "Ooohhh............" To be continued.

Menaggapi ajakan Mak Di di grup whatsapp #KBM2015 minggu pagi esok tetap mengagendakan jogging di GSP dilanjutkan dengan hunting di sunmor. Sekaligus TP* dengan penjual kentang ulir, ice goreng, bakmi bakar, dan penjual-penjual jamu gendong yang mangkal di bawah pohon ceplukan. Disisi lain, mengenang 1 bulan yang lalu ketika minggu pagiku selalu di temani jogging si Painem, walaupun hanya sekedar nonton orang berolahraga saja. Barangkali Mak Di dkk minat untuk jogging bersama, "Di tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat".

#Jogging #SunMor #GSP #UGM


3 komentar: