Kamis, 05 November 2015

Malam Anugerah BBKU #2

Sebelum aku menentukan pilihan pemenang dalam BBKU seri 2 ini, alangkah baiknya aku menyampaikan sepatah empat patah dan patah patah selanjutnya selama acara BBKU seri 2 ini berlangsung.

                 "KNOWLEDGE OF POWER"

Selepas kuliah bersama Dr. Budiawan, aku mengingat ingat kembali kata-kata di atas. Pengetahuan yang seperti apa dan kekuatan seperti apa yang dimaksud, tentunya aku dapat mengambil hikmah dari acara BBKU seri 2 ini. Aku tak akan berkomentar panjang lebar mengenai acara BBKU ini, toh tujuan awal aku bergabung dalam acara menulis ini hanyalah sekedar belajar, berbagi pengalaman sekaligus berbagi cinta yang akan membuat kalian merasa ambigu.

Dalam penganugerahan pemenang BBKU seri 2 ini, tidak ada indikator tertentu selayaknya juri lomba musik (pengalaman juri acara musik dalam KKN Purwokerto 2012), yang ada hanyalah ngadimin meminta memilih pemenang sekaligus alasan tanpa indikator yang jelas. Artinya, aku iso mileh sak²e pokmen aku seneng. Seandainya aku boleh usul, walaupun sudah terlambat, aku akan membagi kategori-kategori dalam setiap pemenang. Inilah kategori yang aku maksud,

1. Fair Play

    - NN
    - DW
    - NF
    - DJ
    - Tambahkan sendiri

    Alasan sudah sangat jelas, mereka selalu posting tulisan mereka. Hal itu bisa dilihat dari tabel rekapitulasi ngadimin. Fair Play dianggap penting demi menghargai jari jemari mereka di setiap malam posting tulisan.
Ghg
2. Informatif

     - YS
     - DA
     - NN

    Informatif yang bermanfaat buat semua khalayak, info kuliner ala anak kos, tempat wifi yg nyaman, rute touring/trip, informasi yg merdesa, dsb sangat dibutuhkan bagi mahasiswa rantau.

3. Edukatif

      - RIA
      - AW
      - VA
      - S

    Untuk kategori edukatif ini sebetulnya banyak sekali yang masuk dalam kategori, akan tetapi karena minimnya membaca blog² yang belum kenal terhadap pemilik akun secara langsung, maka aku memilihnya secara subjektif.

4. Menghibur

      - DD
      - AW
      - DP
      - DF

    Alasan memilih 4 mahasissa di atas, karena tulisan mereka ada yang membuat saya menjadi terhibur, termotivasi, sekaligus menjadikan referensi untuk bahan dagelan.

Setelah 4 kategori di atas sudah dijabarkan, maka dengan berat hati aku akan memilih pemenang tanpa menyebutkan kategori di atas, yakni :

- Urutan pertama, NN. Walaupun beliau menganggap tulisannya adalah sampah, padahal di dalam KBM, kajian yang dibahas adalah hasil pungutan dari sampah2 (Budiawan, 2015).

- Urutan kedua, DF. Suatu hari ia menulis mengenai kisah nyata yang dialaminya sendiri, yakni ditinggal menikah oleh sahabat dekatnya. Kurasa menulis tema "ditinggal menikah" itu adalah sesuatu yang berat di hati (mungkin). Hal itu juga pernah aku tulis dalam kisah Painem si penjual jamu, walaupun ini lebih ke sahabat lama tapi baru yang saat ini sifatnya, kelakuannya, perkataanya di dekontruksi. Ambigu tur wagu..

- Urutan ketiga, RIA. Nah, untuk sosok yang satu ini aku baru mengenalnya gara² ngadimin menyuruh mengomentari, mengkritisi, menertawakan, memaki, blog peserta lain. Beliau sangat konsisten terhadap postingannya, karya desain visual yang simple tapi mengena.

Sekian, terima kasih.

Rabu, 04 November 2015

Geulis

#HariTerakhir #BBKU

Tak terasa 30 hari sudah acara bulan blogging KBM UGM dilaksanakan, dari sekian banyak tulisanku, hanya beberapa saja yang aku anggap bermutu, edukasi, sekaligus informasi. Bahasanya yang kaku dan mudah ditebak, itulah kekurangan dalam tulisanku selama sebulan ini. Mungkin juga itulah kelebihan dari tulisanku, aku berupaya untuk mbedo dalam hal tema penulisan, namun, tetap saja terpengaruh oleh tulisan teman-teman yang lain. Tulisan-tulisan itu aku anggap dalam tahap belajar untuk menulis karya ilmiah, artikel maupun jurnal. Maklum, selama berhenti mengenyam bangku perkuliahan, kesibukanku terlepas dari yang namanya tulis menulis.

Geulis, itulah ungkapan rasa terharu, terpukau, terhipnotis, terserah lah mau bilang apa..Geulis adalah cepet dalam bahasa jawa (pertama) dan cantik dalam bahasa sunda (kedua). Geulis pertama, tidak terasa sudah aktif menulis/membual/mengomentari/mengkritisi aib orang #eh selama sebulan penuh, walaupun bolong 1. Geulis kedua, aku melihat banyak orang atau mungkin satu orang saja untuk sample di KBM yang menutupi auratnya dengan hijab yang berwarna warni bak seperti pelangi di matamu (Inspirasi dari Kakek Faruk). Tapi, aku melihatnya tidak ada perubahan (fisik) dalam gaya hijabnya, yang ada malah terlihat kayak emak-emak berangkat ke pengajian. Tapi ya itu, tetap aja cantik, mungkin itu sudah dari pabriknya. Aku tidak menyebut Painem, Hayati, Mawar atau Melati. Bukan sebuah kritikan, ini hanyalah pernyataan ataupun ungkapan dari sudut pandang kedua bola mataku.

Selasa, 03 November 2015

Juara: Settingan, Kebetulan atau Usaha?

#H-1 #BBKU

Semakin di ujung penyelenggaraan BBKU, tulisanku semakin menyampah, entah karena kesibukan atau memang kekurangan bahan. Sebenarnya banyak sekali bahan yang ada di otak saya, akan tetapi karena gagap menulis jadi hanya sekedar lewat saja. Dengan diselenggarakannya acara BBKU ini, menurut saya banyak sekali manfaat yang bisa aku ambil, mulai dari perbendaharaan kata-kata, cara memulai menulis, hingga cara closing dalam penulisan sebuah tema yang diangkat pada hari itu. Itulah sanjungan maupun membuka aib diri sendiri dari saya, perlu banyak sekali belajar menulis, tidak ada kata terlambat sebelum janur berereksi. #Eh

Judul tulisan hari ini menggambarkan kegelisahan saya terhadap sebuah gelaran acara sepak bola di tanah air. Sanksi FIFA masih berlaku buat negara Indonesia, karena induk organisasi sepak bola sejagat raya tersebut menganggap bahwa PSSI tidak bisa mengatasi konflik yang berlangsung dalam institusi sepak bola. Mereka menganggap bahwa ada campur tangan pemangku kepentingan terhadap PSSI, namun disisi lain pemangku kepentingan ingin mereformasi sepak bola Indonesia yang saat ini kondisinya carut marut (Sumber : Detik.com).

Selama dibekukannya PSSI oleh pemerintah (Menpora), pemerintah mencoba menggelar turnamen sepak bola yang bertajuk "Piala Presiden". Acara ini diikuti oleh 16 klub yang terdiri dari 4 grup, diantaranya :

Berikut pembagian grup Piala Presiden :

Grup A: Persib Bandung (Tuan Rumah), Persiba Balikpapan, Persebaya Surabaya, Martapura FC.
Grup B: Arema Cronus (Tuan Rumah), Persela Lamongan, Sriwijaya FC, PSGC Ciamis.
Grup C: Bali United (Tuan Rumah), Mitra Kukar, Persija Jakarta, Persita Tangerang.
Grup D: PSM Makassar (Tuan Rumah), Pusamania Borneo, Persegres Gresik, Persipasi Bandung Raya.

Sumber : Goal.com

Gelaran Piala Presiden tersebut menghasilkan Persib Bandung sebagai jawara, Zulham Zamrun sebagai Top Skor sekaligus Pemain terbaik, dan Sriwijaya FC sebagai tim yang dianggap paling fair play. Nah, setelah berakhirnya gelaran Piala Presiden di atas, ada lagi turnamen sepak bola dalam waktu dekat ini yang pesertanya mayoritas dari ISL, yakni Piala Sudirman. Gelaran turnamen sepak bola tersebut notabene memperebutkan hadiah uang tunai senilai Rp. 2,5 Miliar. Inilah pembagian grup piala sudirman yang berlangsung pada 14 November 2015 s.d 24 Januari 2016.

Berikut pembagian grup Piala Sudirman :

Grup A (Malang): Arema Cronus, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Persipasi Bandung Raya, Gresik United
Grup B (Bali): Bali United Pusam, Mitra Kukar, PSM Makassar, Persipura Jayapura, Semen Padang
Grup C (Surabaya): Surabaya United, Persib Bandung, Pusamania Borneo FC, Persela Lamongan, PS TNI

Sumber : Goal.com

Diantara dua gelaran turnamen di atas, baik Piala Presiden maupun Piala Sudirman, saya merasah aneh dengan sistem pembagian grupnya. Entah ini kebetulan atau memang settingan, yang jelas saya merasa jijik bahkan eneg dan bahkan sudah bisa memprediksi siapa yang bakal maju ke babak semifinal. Lihatlah pembagian grup A pada Piala Presiden, muncul nama Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Sedangkan grup B, muncul nama Arema Cronus dan Sriwijaya FC. Bandingkan dengan gelaran Piala Sudirman yang akan mulai pada 14 november nanti, lihatlah grup A, lagi-lagi ada nama Arema Cronus dan Sriwijaya FC disitu. Sedangkan grup C ada nama Surabaya United (Aslinya Persebaya, gara-gara sengketa kepemilikan jadi berganti nama. Toh disitu tetap ada nama Evan Dimas dan Fandi Eko) dan lagi-lagi Persib Bandung. Inilah fakta yang terjadi, urusan di luar lapangan menjadi masuk ke dalam lapangan. Saya jadi mempertanyakan si Mahaka Sport and Entertainment selaku Event Organizer dalam gelaran kedua turnamen tersebut. Bagaimana drawing pembagian grup dalam gelaran turnamen itu dilakukan? Apakah sistem kocok atau seperti drawing Liga Champion (Ah mustahil bro). Serta, kenapa keempat tim ini (Arema, Persebaya, Persib, Sriwijaya FC/Persija) tidak pernah berada dalam satu grup? Apakah pertimbangan suporter? Apakah pertimbangan letak geografis? Malang-Surabaya dekat bro, sedekat hatimu dan hatiku. Jakarta-Bandung juga dekat bro, sedekat dompet dan pantat. #Eh

Itulah rasa kegelisahan saya terhadap dua gelaran turnamen sepak bola di Indonesia, tidak mengurangi rasa sportivitas permainan sepak bola, alangkah baiknya unsur-unsur di luar lapangan dijauhkan dari unsur di dalam lapangan. Bagaimana pendapat anda kawan? Siapa yang bakal juara?

#PialaPresiden2015 #PialaSudirman2015 #MahakaSport #Balbalan #Indonesia

Senin, 02 November 2015

SIL[u]ET

#DayH-2 #BBKU

Kita sering mendengar kata siluet dalam dunia fotografi, yakni dengan ciri objek yang kita maksud lebih gelap dibandingkan background, atau biasa disebut backlight. Efek dari pencahayaan ini, objek menjadi terlihat gelap bagaikan masuk ke dalam lubang buaya. Dalam KBM pun kita juga mengenal jaman kegelapan, so pasti jaman itu masih belum terang..maka ada tahapan dialektika pencerahan..hwahahaha..

Siluet pun tak hanya digunakan untuk dunia fotografi, hubungan pertemanan, kekerabatan bahkan percintaan sekalipun bisa menggunakan kata siluet. Hubungan siluet dalam percintaan seakan menggantikan kata "tidak jelas" "digantung "php" dan masih banyak yg lainnya. Hubungan siluet kadangkala diperlukan untuk menutupi sebuah hubungan asmara, berbagai alasan dipilih hanya untuk menutupi status perkawinan (semacam di ktp).
Tapi itu semua tergantung individu masing²..

Ngangtuk..zzzz..zzzzz...zzz...zzz....

Minggu, 01 November 2015

100% Yogyakarta

100% Yogyakarta terselenggara berkat kerjasama dari goethe institut, teater garansi, dll. Konsep yang ditampilkan dalam pertunjukkan Itu adalah survei pada masyarakat yang tinggal di jogja yang berjumlah 100 orang, mereka merepresentasikan kembali kehidupan masyarakat jogja pada umumnya.
Bersambung....