Rabu, 01 Februari 2017

Kelas Inspirasi Blitar 3 : Catatan kecil dari SDN Balerejo 1 Wlingi - Blitar


Blitar, 11 November 2016

Kelas Inspirasi Blitar,
Sehari Berbagi Selamanya Menginspirasi.


Itulah jargon dari kelas inspirasi (Blitar) yang didirikan oleh alumnus Indonesia Mengajar di nusantara. KIB (Kelas Inspirasi Blitar) ini memasuki usia yang ke-3 di tahun 2016. Dilansir oleh salah satu jejaring media sosial, program inspirasi ini banyak menarik minat para inspirator-inspirator baik dari daerah setempat maupun luar kota. Mereka datang dengan embel-embel profesi atau pekerjaan yang mereka geluti saat ini.

Saat hari inspirasi berlangsung, saya bertugas sebagai relawan dokumentator, khususnya bidang video. Memasuki halaman sekolah SDN Balerejo 1 Wlingi, perasaan canggung, grogi atau gugup ada dibenak. Tak biasanya perasaan seperti ini datang, toh pekerjaan sampingan saya memang sebagai videographer (Baca: Tukang Soteng). Akan tetapi, memasuki ranah lembaga pendidikan seperti ada sesuatu yang beda, jelas sangat beda situasinya. Mereka (anak-anak SD) menganggap kakak-kakak relawan Kelas Inspirasi Blitar sebagai Guru dalam sehari.

Titipan dari Panitia KIB #3,

Kesan : Animo yang sangat luar biasa, baik dari Relawan KI maupun dari pihak sekolah

Pesan : - Mohon dipertimbangkan lagi aturan teknis maupun non teknis Dokumentator
             - Perlu adanya pelebaran tempat inspirasi, khususnya di kawasan Blitar Selatan

Teaser


Full Video HD


Rabu, 09 November 2016

Kilas balik : Ujian pentas UKM Seni

Pertengahan tahun ini, salah satu program dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) seni adalah pentas ujian (uji nyali & mental) berdasarkan minat dan bakat dari masing-masing anggota UKM. Selaku koordinator acara (dalam dunia pertelevisian sering disebut Pengarah Acara), aku berupaya membuat kemasan serta isi dari pentas ujian itu tidak setegang seperti ujian SIM, UAN, maupun ujian HidupMu. Wajar dong, namanya juga 'ujian' harus dipersiapkan matang-matang dari perijinan tempat, publikasi, pengisi acara hingga konsumsi. Ujian pentas UKM Seni edisi kali ini mengundang 3 pemateri, dari divisi musik menghadirkan musisi kondang beraliran rock metal kenamaan di tlatah Jogja dan sekitarnya yakni Bowie THDLS. Kedua, dari divisi teater mengundang saudara Anes Prabu Sadjarwo. Ketiga, Sari Widianingrum penari dari lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.




Pentas ujian ini benar-benar tegang, bagaimana tidak, jam sudah menunjukkan pukul 10.10 wib kursi peserta (masih) nampak kosong mlompong. Entah karena publikasi yang terlalu mepet dengan hari H atau memang acara ini tidak menarik minat pengunjung. Sebagai koordinator acara, pusing dong dengan situasi yang demikian. Time schedule udah tersusun rapi bak on air di stasiun lempuyangan, lha kok malah (hampir) ndak ada sama sekali peserta workshop yang datang.

Cerita lain, entah ini dianggap pamer kemampuan atau sebagai catatan kehidupan, masalah sebagai koordinator acara selesai. Kemudian masalah lain lagi datang - walaupun terbiasa dengan jobdesk ini - tukang putar potensio meter mixer (soundman) tidak ada. Efek jari & telinga yang sangat gatel dengan suara kemlonthang dalam Auditorium seakan kambuh dan rasanya ingin sekali mempelintir satu persatu potensio & tombol sakti itu.


Mixer yamaha bertipe MG....,
Ya, itulah mainanku selama pentas ujian UKM Seni berlangsung. Mentahan tanpa aksesoris semacam equalizer, driver audio, dst, membuat suara menyesuaikan dengan gedung. Otomatis tidak perlu terlalu kencang, namun renyah atau kriuk (bahasa soundman DB Surabaya) saja. Sekian kicauan sekilas tentang ujian pentas UKM Seni, salam nyeni !!

Sabtu, 18 Juni 2016

BUPSS Edisi Ramadhan: Aksi Sosial di Panti Asuhan Rumah Sajada

Vakum beberapa bulan (lebih tepatnya 4 bulanan) dari kegiatan menulis cerita, artikel, kritikan, maupun curhatan, membuat jari ini seakan kaku ketika mengetik di papan keyboard. Tulisan dibawah ini bagian dari pengingat sejarah untuk masa mendatang.

DiriMu yang kaku,
Memandang sebelah mata perjuangan tanpa lelah dari seorang pemuja rahasia,
Kau acuhkan orang lain demi harga diriMu,
DiriMu yang superior dan berbandrol mahal mematahkan sesosok pemuja rahasia.

Sepenggal puisi kegundahan mengawali tulisan edisi Aksi Sosial teman-teman Awardee 2015 Beasiswa Unggulan. Hari ini, jumat 17 juni 2016 kami keluarga besar Awardee BUPSS Region Jomblokerto, eh Joglokerto (Jogja, Solo & Purwokerto) mengadakan Aksi Sosial di sebuah Panti Asuhan di daerah Godean, Sleman. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari rasa syukur kami terhadap apa yang diberikan oleh Allah S.W.T dengan cara berbagi sesama umat Nabi Muhammad S.A.W. 

Singkat cerita, Aksi Sosial ini buah hasil dari celotehan maupun angan-angan kecil dari saya, Frenita (Princess BUPSS), dan Fitria (Si Pegiat Media Sosial) ketika kami bertiga kumpul untuk sekedar bercanda tawa. Kegiatan yang kami lakukan ini memanglah sudah terlalu mainstream di telinga masyarakat, akan tetapi tidaklah adil jika hanya melihat sisi mainstream-nya saja. Dengan waktu yang mepet, kami berusaha merapatkan barisan dan berbagi tugas masing-masing. Tentunya konsep acara harus dimatangkan, tidak asal-asalan beraksi tanpa konsep. Masalah demi masalah kami lalui dengan curhatan, diskusi, sekaligus bullyan melalui media sosial whatsapp. Masalah yang paling disorot tentunya soal tempat atau sasaran dari berbagi paket buka puasa. Awalnya, kami memilih lokasi Pasar Beringharjo sebagai lokasi sasaran kami, ada beberapa donatur yang mempertanyakan pemilihan lokasi tersebut.

Kami mencoba untuk berdiskusi lagi dari mulai sahur hingga menjelang buka puasa, hal dilakukan secara intens selama 5 hari berturut-turut. Tatap muka hanya pada saat uneg-uneg dan eksekusi langsung di lapangan. Akhirnya tiba di hari H, lokasi sasaran yang berubah membuat kami berdiskusi kecil soal konsep acara yang nantinya akan kami lakukan di lokasi. Namun apadaya, konsep-konsep maupun bayangan tersebut sirna seketika, ketidakdisiplinan salah satu dari anggota yang menjadi penyebabnya. Jalanan macet, maklum menjelang buka puasa, serta ketidaktahuan lokasi Panti Asuhan secara pasti.


Dari kiri : Hasyrul, Ida, Vivi, Frenita, Zulfah, Abbas, Fitria, Dwi Okta, Risa, Saiful



Berbagi ceria dimana saja,
Sepenggal kalimat pendek yang penuh makna, arti penting sekaligus menginspirasi (bisa) orang lain. Pernah saya tulisan dalam caption di instagram pribadi saya.
Jika kamu terlalu sibuk dengan duniaMu, kapan kamu memikirkan surgaMu.
Luangkan waktuMu sejenak untuk membuat orang lain tersenyum, bagaimanapun caranya.
Kecakapan seorang Bos terlihat dari bagaimana Anak Buahnya bekerja.

Senin, 08 Februari 2016

Tambah Tuo: Dewi (Buntal) Cimpluk

Hari ini,
hari yang kau tunggu  
Bertambah satu tahun,
usiamu,Bahagialah slalu

***II***

Smoga Tuhan,
melindungi kamu 
Serta tercapai semua angan dan cita citamu 
Mudah mudahan diberi umur panjang 
Sehat selama lamanya..

Sepenggal lirik lagu karya grup band kawakan Tanah Air, biasa dibawakan di acara ngamperne neton, atau lebih dikenal dengan ulang tahun. Tidak ada kejutan maupun hadiah untuk salah satu kolega, kerabat, teman curhat, bolo kentel, yang satu ini. Dewi Buntal, beliau akrab dipanggil beberapa kawannya ketika beliau masuk dibangku perkuliahan. Entah bagaimana asal muasal perempuan kuat nan hebat ini dipanggil Dewi Buntal.
 
Dewi Rahmawati, itu nama aslinya yang sesuai dengan KTP. Dara yang lahir di Kabupaten Blitar pada 8 februari 1991 ini sekarang sedang menjalani pengabdian masyarakat dalam program Indonesia Mengajar. Perempuan ini dikenal kuat dan tegas, namun memiliki sifat humoris juga. Beliau semasa kuliah di bangku S1, merupakan Presiden BEM pertama perempuan yang ada di kampusnya. Maklum, dari semester awal beliau giat berorganisasi baik di tingkat Fakultas maupun Institut. Kegiatan berorganisasi itulah yang menjadi penyebab molornya masa studi beliau.

Perempuan penyuka kopi ini, pernah kerja bareng dengan penulis dalam naungan yayasan yang sama, program yang sama, tapi berbeda lokasi. 7 tahun sudah mengenal beliau semenjak kenal di waktu penjaringan mahasiswa baru di SMA Talun, berlanjut satu kelas di program studi yang sama, serta bekerja di tempat yang sama. Hari ini kau telah bertambah usiamu, semoga ambisi, cita-cita serta rezim idealismemu dapat segera terwujudkan. Selamat ulang tahun BuDe, semoga menjadi berkah dan sehat selalu.

Salam dari Kota Pelajar,

Minggu, 07 Februari 2016

Solo Pekan Ini: Hegemoni Imlek

Gong Xi Facai !!
Merupakan ucapan bagi kaum yang sedang merayakan Tahun Baru Imlek. Tahun ini, Tahun Imlek memasuki usia yang ke 2567. Lampion, Hiasan aneka khas Imlek menghiasi hampir di seluruh jalanan Kota-kota besar di Negeri yang penuh mimpi, tidak terkecuali di Kota Solo. Solo yang identik dengan Spirit Of Java atau lebih dikenal Kota Budaya, tidak luput ikut larut dalam perayaan Imlek tahun ini. Acara perayaan Imlek tahun ini berpusat di depan Pasar Gede dan sepanjang jalan Jenderal Soedirman. Untuk tahun ini, area perayaan Imlek diperluas juga ke halaman Benteng Van........tolong di isi sendiri. Bahkan, Kota Solo memperingati tahun baru Imlek dengan mengadakan Festival bertajuk Solo Imlek Festival.

Sabtu malam kemarin mencoba untuk melihat langsung kemeriahan festival. Depan pasar gede dipenuhi oleh lautan kawula muda kekinian yang hobby selfie, maklum, spot semacam ini hanya ada setahun sekali. Akan tetapi, untuk mencapai lokasi tujuan harus berjuang melawan kemacetan yang mengular sampai di pintu perlintasan kereta api. Kendaraan baik roda 2 maupun 4 tidak bisa mendekat secara langsung, karena lokasi parkir hanya disediakan di utara, timur dan barat Benteng. Alhasil, banyak sekali kendaraan roda 2 yang parkir liar di sepanjang jalan Jenderal Soedirman demi mengabadikan moment bersejarah dalam hidupnya. Hegemoni Imlek yang luar biasa jika dibandingkan dengan Tahun Baru Hijriyah yang hampir tidak ada kemacetan di sepanjang jalan layaknya perayaan Imlek, tidak ada diskon maupun promo di pusat perbelanjaan, tidak ada diskon naik kereta maupun pesawat.

Kamis, 04 Februari 2016

This memories


Sugeng (B)dayu warga Concat,
Raymond Williams dalam teorinya mengungkapkan bahwa budaya itu merupakan keseluruhan di dalam hidup. Dalam budaya Jawa ada pepatah yang mengatakan "Urep mung mampir ngombe, tapi lihat-lihat dulu apa yang ia minum. Dunia maya (bukan cucum) pun juga mempunyai kehidupan, kehidupan yang semu, penuh kenangan.

Facebook sangat perhatian di dalam dunia maya, kenangan-kenanganku saja dibikin video pendek gaes, perhatian yang luar biasa, mengalahkan perhatiannya kasir indomlar*t. Setiap kali membuka facebook, kalian pasti juga akan dibikinkan kenangan-kenangan yang pernah kamu unggah. Namun, itu semua tidak berlaku seterusnya, nganggo bosen barang, coba simak kenanganku.

https://www.facebook.com/Abbaz.Fauzy/videos/1109850645705971/?pnref=story

Kalau tidak bisa dibuka, bisa search dan dilanjutkan add "Abbas Fauzi".
Atau follow Instagram @abas_dj disini banyak kenangan loh,

Rabu, 03 Februari 2016

(Masih) di BUPSS

Dua postingan sebelumnya aku tulis di 7 Cemara Jakal dan Telkom Kotabaru, kali ini aku berada di perpustakaan World Bank UGM.

Selamat sore pemburu wifi gratisan,
Edisi tulisan kali ini masih seputar grup BUPSS yang hari-harinya menemaniku dalam sepinya relung hati, eits. Selalu ada yang menarik dalam grup yang di mediai oleh whatsapp tersebut, dini hari tadi salah seorang aktivis grup chapter Jkt curhat mengenai tetangga atau kawannya yang sedang di guna-guna oleh orang lain. Beliau curhat meminta bala bantuan kepada member grup, dan bertanya dimana tempat penyembuhan orang yang terkena guna-guna, katakanlah seperti itu ceritanya. Helloww...ini tempat orang-orang yang berpikir akademis keles, member yang menjawab hanya 2 orang termasuk aku, karena ia curhat di tengah malam dan kebetulan aku sedang lembur nonton MU vs Stoke City.

Berbicara mengenai guna-guna identik dengan yang namanya dukun, hal ini semacam terdapat relasi kuasa serta ekonomi politik di dalamnya. Ibarate dukun yang mengguna-guna dengan yang menyembuhkan bisa saling komunikasi dua arah, ah sudahlah. Membahas tentang dukun, dukun cinta/dukun cabul, pasti berhubungan dengan hal-hal yang bersifat mistis, jaman rikolo bendu nama dukun sangat nge_hits layaknya Via Vallent, dangdut maneh, Next..

Oiya, ada salah seorang responden  memprotes review yang aku tulis kemarin. Ia adalah si Fi, yang aku tulis sebagai perempuan mungil dan bawel, eh. Perempuan ini sebenarnya mempunyai kebiasaan layaknya customer service, tapi ia tidak mau dikatakan sebagai customer service. Kenapa bisa begitu? coba bayangkan saja, 98 orang member grup BUPSS ia japri semuanya. Isi japrinya sebenarnya demi kebaikan member-member grup, tapi kadang keblabasan membahas soal asmara yang mengarah pada masalah jodoh. Ia mengeluh ke aku soal postinganku, begini isinya"kamuuh gaa da sama sekali muji akuu", aku menjawabnya dengan "pujian itu ga' hrus dg kata2 sja, bisa dgn perilaku maupun sikap". Fi sebenarnya memiliki pribadi yang bakoh dalam menjalani kerasnya kehidupan Jkt. Berangkat kerja dengan naik sepeda motor sendirian (salahmu dewe gak ndang nikah) dari kost'an ke tempat kerja ia tempuh kurang lebih selama 1,5 jam. Sosok yang gampang penasaran ini sebentar lagi akan menginjak usia yang ke 25 (semoga salah), itu pertanda sudah pengalaman secara umur. Hahaha...