Selasa, 03 November 2015

Juara: Settingan, Kebetulan atau Usaha?

#H-1 #BBKU

Semakin di ujung penyelenggaraan BBKU, tulisanku semakin menyampah, entah karena kesibukan atau memang kekurangan bahan. Sebenarnya banyak sekali bahan yang ada di otak saya, akan tetapi karena gagap menulis jadi hanya sekedar lewat saja. Dengan diselenggarakannya acara BBKU ini, menurut saya banyak sekali manfaat yang bisa aku ambil, mulai dari perbendaharaan kata-kata, cara memulai menulis, hingga cara closing dalam penulisan sebuah tema yang diangkat pada hari itu. Itulah sanjungan maupun membuka aib diri sendiri dari saya, perlu banyak sekali belajar menulis, tidak ada kata terlambat sebelum janur berereksi. #Eh

Judul tulisan hari ini menggambarkan kegelisahan saya terhadap sebuah gelaran acara sepak bola di tanah air. Sanksi FIFA masih berlaku buat negara Indonesia, karena induk organisasi sepak bola sejagat raya tersebut menganggap bahwa PSSI tidak bisa mengatasi konflik yang berlangsung dalam institusi sepak bola. Mereka menganggap bahwa ada campur tangan pemangku kepentingan terhadap PSSI, namun disisi lain pemangku kepentingan ingin mereformasi sepak bola Indonesia yang saat ini kondisinya carut marut (Sumber : Detik.com).

Selama dibekukannya PSSI oleh pemerintah (Menpora), pemerintah mencoba menggelar turnamen sepak bola yang bertajuk "Piala Presiden". Acara ini diikuti oleh 16 klub yang terdiri dari 4 grup, diantaranya :

Berikut pembagian grup Piala Presiden :

Grup A: Persib Bandung (Tuan Rumah), Persiba Balikpapan, Persebaya Surabaya, Martapura FC.
Grup B: Arema Cronus (Tuan Rumah), Persela Lamongan, Sriwijaya FC, PSGC Ciamis.
Grup C: Bali United (Tuan Rumah), Mitra Kukar, Persija Jakarta, Persita Tangerang.
Grup D: PSM Makassar (Tuan Rumah), Pusamania Borneo, Persegres Gresik, Persipasi Bandung Raya.

Sumber : Goal.com

Gelaran Piala Presiden tersebut menghasilkan Persib Bandung sebagai jawara, Zulham Zamrun sebagai Top Skor sekaligus Pemain terbaik, dan Sriwijaya FC sebagai tim yang dianggap paling fair play. Nah, setelah berakhirnya gelaran Piala Presiden di atas, ada lagi turnamen sepak bola dalam waktu dekat ini yang pesertanya mayoritas dari ISL, yakni Piala Sudirman. Gelaran turnamen sepak bola tersebut notabene memperebutkan hadiah uang tunai senilai Rp. 2,5 Miliar. Inilah pembagian grup piala sudirman yang berlangsung pada 14 November 2015 s.d 24 Januari 2016.

Berikut pembagian grup Piala Sudirman :

Grup A (Malang): Arema Cronus, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Persipasi Bandung Raya, Gresik United
Grup B (Bali): Bali United Pusam, Mitra Kukar, PSM Makassar, Persipura Jayapura, Semen Padang
Grup C (Surabaya): Surabaya United, Persib Bandung, Pusamania Borneo FC, Persela Lamongan, PS TNI

Sumber : Goal.com

Diantara dua gelaran turnamen di atas, baik Piala Presiden maupun Piala Sudirman, saya merasah aneh dengan sistem pembagian grupnya. Entah ini kebetulan atau memang settingan, yang jelas saya merasa jijik bahkan eneg dan bahkan sudah bisa memprediksi siapa yang bakal maju ke babak semifinal. Lihatlah pembagian grup A pada Piala Presiden, muncul nama Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Sedangkan grup B, muncul nama Arema Cronus dan Sriwijaya FC. Bandingkan dengan gelaran Piala Sudirman yang akan mulai pada 14 november nanti, lihatlah grup A, lagi-lagi ada nama Arema Cronus dan Sriwijaya FC disitu. Sedangkan grup C ada nama Surabaya United (Aslinya Persebaya, gara-gara sengketa kepemilikan jadi berganti nama. Toh disitu tetap ada nama Evan Dimas dan Fandi Eko) dan lagi-lagi Persib Bandung. Inilah fakta yang terjadi, urusan di luar lapangan menjadi masuk ke dalam lapangan. Saya jadi mempertanyakan si Mahaka Sport and Entertainment selaku Event Organizer dalam gelaran kedua turnamen tersebut. Bagaimana drawing pembagian grup dalam gelaran turnamen itu dilakukan? Apakah sistem kocok atau seperti drawing Liga Champion (Ah mustahil bro). Serta, kenapa keempat tim ini (Arema, Persebaya, Persib, Sriwijaya FC/Persija) tidak pernah berada dalam satu grup? Apakah pertimbangan suporter? Apakah pertimbangan letak geografis? Malang-Surabaya dekat bro, sedekat hatimu dan hatiku. Jakarta-Bandung juga dekat bro, sedekat dompet dan pantat. #Eh

Itulah rasa kegelisahan saya terhadap dua gelaran turnamen sepak bola di Indonesia, tidak mengurangi rasa sportivitas permainan sepak bola, alangkah baiknya unsur-unsur di luar lapangan dijauhkan dari unsur di dalam lapangan. Bagaimana pendapat anda kawan? Siapa yang bakal juara?

#PialaPresiden2015 #PialaSudirman2015 #MahakaSport #Balbalan #Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar